[KBR|Warita Desa] Jakarta | Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menyiapkan sederet insentif bagi jutaan petani dan nelayan. Jokowi ingin insentif yang diberikan, dapat menjadi tumpuan dalam rangka menjaga ketersediaan bahan pokok di tengah pandemi Covid-19.
Jokowi menjelaskan ada beberapa skema progam bantuan yang akan diberikan ke petani dan nelayan, yakni yang pertama melalui program jaring pengaman sosial.
"Pastikan 2,7 (juta) petani dan buruh tani miskin dan 1 juta nelayan dan petambak harus masuk dalam bantuan sosial yang kita adakan baik PKH, bantuan sosial tunai, BLT desa, paket sembako dan program gratis subsidi listrik,"ujar Jokowi via Kanal Youtube Setpres RI, Kamis (28/5/2020).
Jokowi mengatakan, tujuan utama dari skema program tersebut, untuk meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga-keluarga kurang mampu termasuk petani dan nelayan miskin. Nantinya program subsidi bunga kredit juga disiapkan pemerintah, dengan anggaran sebesar Rp 3,4 triliun.
Jokowi berkata, anggaran itu untuk merelaksasi pembayaran angsuran dan pemberian subsidi bunga kredit yang disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi (pembiayaan Ultra Mikro), Mekarr (PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), dan perusahaan pembiayaan lainnya. Ia meminta prosedur dibuat ringkas, dan lebih mudah.
"Saya minta prosedurnya dipermudah, aksesnya dipermudah, prosedur dibuat sederhana tidak berbelit-belit, sehingga petani dan petambak kita bisa memperoleh dana-dana yang dibutuhkan," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menambahkan, akan ada pemberian stimulus untuk modal kerja petani dan nelayan. Menurutnya, hal tersebut penting bagi kelangsungan usaha pertanian, usaha kelautan dan perikanan.
"Melalui instrumen kebijakan non fiskal untuk menunjang kelancaran rantai pasok diharapkan mampu menjaga terutama ketersediaan bibit, pupuk, serta alat produksi," tutupnya.
Oleh : Rezky Novianto
Editor: Rony Sitanggang