[KBR|Warita Desa] Jakarta | Presiden Joko Widodo mengklaim penanganan pandemo Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor bersama Gubernur Se-Indonesia, secara virtual, Selasa (1/9/2020). Jokowi mengatakan, terkendalinya penanganan Covid-19 di Indonesia tercermin dari tingkat kesembuhan dan kasus aktif yang jumlahnya lebih baik daripada rata-rata secara global.
"Kita harus hati-hati di negara kita walaupun ada peningkatan kasus positif di beberapa daerah, tetapi kalau dibandingkan dengan negara-negara lain posisi Indonesia masih relatif terkendali dan ini yang harus kita jaga bahwa pengendalian manajemen untuk Covid-19 ini betul-betul masih pada posisi terkendali," ujar Jokowi di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
Jokowi mengatakan, pada Agustus kemarin, angka tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 72,1 persen. Angka itu lebih tinggi dari April silam yakni 15 persen, maupun rata-rata dunia yakni 69 persen.
Sementara jumlah kasus aktif pada Agustus kemarin, berada di angka 23,69 persen. Angka itu lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif di dunia yang berada di angka 27 persen.
Kendati demikian, Jokowi mengakui masih ada kekurangan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia yakni dalam menekan angka kematian yang mencapai 4,2 persen. Sementara itu, rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di dunia adalah 3,63 persen.
"Untuk kasus meninggal hati-hati, Indonesia meskipun mengalami penurunan dari 7,83 persen di April menjadi 4,2 di bulan ini, tapi kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi. Karena angka fatality rate kita lebih tinggi dari angka global di 3,63 persen," tuturnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Satgas penanganan Covid-19, pada 28-29 Agustus penambahan kasus baru menembus angka 3.000. Penambahan 3.308 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (29/8), membuat Indonesia kembali mencatatkan angka tertinggi penambahan kasus harian.
Oleh : Rezky Novianto
Editor: Rony Sitanggang