Kesambirampak - Di luar dugaan, pengabdian di Desa Kesambirampak merupakan suatu reportase yang sangat menyenangkan dalam perjalanan hidup saya, hamparan sawah dan rasa cinta yang diberikan seolah menggambarkan hubungan antarmanusia yang dilandasi kasih sayang, membuat hati kecil tak rela jika waktu perpisahan segera datang. Kelak, semua akan begitu indah untuk dikenang.
Pertengahan Juli lalu saya bersama dengan 12 orang teman lainnya dari sebuah perguruan tinggi yang ada di Bali melaksanakan pengabdian sebagai salah satu bagian dari tridharma perguruan tinggi, pengabdian yang sejatinya dilakukan di Pulau Dewata tersebut urung dilaksanakan karena situasi yang tidak memungkinkan, singkat cerita akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pengabdian di suatu Desa yang lokasinya tidak jauh dari kediaman kami masing-masing.
Letaknya tidak di jauh dari Pusat Kota Situbondo, terletak di Kecamatan Kapongan dan menjadi salah satu desa percontohan di Kota Santri tersebut, ya Desa Kesambirampak. Desa ini menjadi Desa unggulan dengan lahan pertanian yang terhampar luas dengan kondisi tanah yang cukup subur. Walau terletak tak jauh dari pusat kota, namun Desa Kesambirampak tetap menjaga keasriannya.
Berkah dan ramhat Tuhan yang maha Esa berupa petak-petak sawah yang indah sejuah mata memandang ada di Desa Kesambirampak yang membuat saya betah berlama-lama di Desa ini. Tidak heran jika Desa Kesambirampak mendapat penghargaan dari Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Situbondo sebagai Desa Berseri 2019. Tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut, mengingat desa ini juga jarang terekspose oleh media, namun belakangan berkat konsistensi warga setempat terkait dengan kebersihan serta pengembangan aset pariwisata lokal, desa ini berpotensi menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Situbondo.
Sepenggal cerita selanjutnya adalah rasa cinta dan keramahan yang diberikan oleh warga setempat, saat sekedar berjalan-jalan menikmati suasana sore di persawahan, jangan kaget jika di sepanjang jalan sapaan atau sambutan dari warga akan menjadi pelengkap perjalanan selama menikamti pemandangan alam Desa Kesambirampak. Hal ini dilakukan kepada siapa saja, tak terkecuali warga pendatang. Perlakuan hangat inilah yang memberikan kesan yang sangat sulit untuk dilupakan.
Salah satu potensi desa ini yang sangat menjanjikan yakni produk lokal yang dihasilkan, berupa olahan tanaman bunga rosella menjadi sirup dan selai yang berkhasiat tinggi mulai dari, meredakan batuk, mengendalikan tekanan darah, mengendalikan kolesterol serta menjaga kesehatan hati. Bunga rosella jika dikonsumsi secara langsung mempunyai rasa asam yang teramat sangat, sehingga banyak orang yang tidak menyukainya, akan tetapi di tangan-tangan kreatif mampu mengubah cita rasa asam tersebut menjadi sirup rosella yang disukai banyak orang.
Produk ini bukan hanya isapan jempol belaka, keunggulan sirup dan selai rosella ini sudah terbukti dengan berbagai penghargaan yang baru-baru ini diraih atas produk inovasi-kreatif kepada warga setempat. Jika produksi ini terus berlanjut dan masyarakat antusias bukan tidak mungkin produk ini akan menjadi unggulan baru di Kabupaten Situbondo.
Namun faktanya tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang pengolahan rosella bahkan ada yang tidak mengetahui apa itu rosella serta manfaatnya, oleh karenanya mengapa kemudian pengolahan produk ini hanya dikatakan musiman saja, karena tidak diproduksi secara terus menerus, padahal tidak butuh lahan yang cukup banyak untuk menanam rosella. Kurangnya sosialisasi mengenai manfaat rosella menjadi salah satu kendala mengapa produk ini kurang begitu menggeliat di pasaran.
Secara garis besar selama kurun waktu hampir empat pekan, Desa Kesambirampak menjadi rumah kedua selama melakukan pengabdian. Dengan keberadaan kami disini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran atau kebermanfaatan pada Desa Kesambirampak.
Sepertinya saat perpisahan itu tiba, saat sudah tidak di desa ini lagi, saya akan dihantui kerinduan yang sangat besar atas apa saja yang saya temui dan saya lakukan di desa ini. Semua akan tergores oleh tinta indah dalam bagian catatan perjalanan hidup saya.
Demikianlah sepenggal cerita dari Desa Kesambirampak, salah satu desa surgawi di belahan bumi Indonesia.